Kerjasama antar kompenen-kompenen ini yang nantinya akan membantu tercapainya tujuan. Bila salah satu komponen itu terdapat kesalahan yang sangat berpengaruh, maka tujuan-tujuan tak akan tercapai. Maka, penting bagi para pendidik maupun calon pendidik untuk mengetahui secara lebih detail komponen-komponen tersebut.
Dalam esai ini akan dipaparkan, salah satu dari komponen-komponen pendidikan yang disebut di atas, yaitu media dan sumber belajar.
Menurut EACT (dalam Ruhani, 1997: 2), media adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk proses penyaluran informasi. Sementara pengertian media menurut Djamarah (1995: 136) adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran. Purnamawati dan Eldarni (2001: 4) mengemukakan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar. Ahli lain, Gagne (2006: 14) mengemukakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar.
Berdasarkan uraian dari beberapa pendapat di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa media merupakan alat perantara untuk menyampaikan pesan dari pengirim (pendidik) ke penerima pesan (peserta didik) yang bertujuan untuk menimbulkan rangsangan-rangsangan kemauan peserta didik untuk terjadinya proses belajar.
Berdasarkan dari hal tersebut, kedudukan media pembelajaran sangat penting dalam proses belajar sebagai alat untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
3. Menimbulkan kegairahan belajar, memungkinkan peserta didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
4. Memberikan rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman serta menimbulkan persepsi yang sama
Dari penjelasan tentang manfaat sumber belajar di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sumber belajar dapat memberikan pengalaman-pengalaman belajar yang lebih nyata, konkret dan memotivasi belajar para peserta didik. Oleh karena itu, sebagai pendidik sebaiknya dapat mengelola sumber belajar dengan sebaik-baiknya agar dapat memberikan hasil belajar yang optimal dari peserta didik.
A. Pengertian Media
Media, secara terminologis bermakna perantara atau pengantar. Kata media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari medium yang secara berarti perantara atau pengantar.Menurut EACT (dalam Ruhani, 1997: 2), media adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk proses penyaluran informasi. Sementara pengertian media menurut Djamarah (1995: 136) adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran. Purnamawati dan Eldarni (2001: 4) mengemukakan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar. Ahli lain, Gagne (2006: 14) mengemukakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar.
Berdasarkan uraian dari beberapa pendapat di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa media merupakan alat perantara untuk menyampaikan pesan dari pengirim (pendidik) ke penerima pesan (peserta didik) yang bertujuan untuk menimbulkan rangsangan-rangsangan kemauan peserta didik untuk terjadinya proses belajar.
Contoh media pembelajaran antara lain, yaitu Koran, Televisi, Handphone, Internet, dan lain-lain. Media-media tersebut sama-sama berfungsi sebagai penyalur atau perantara pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
B. Kedudukan Media Dalam Proses Belajar
Penggunaan media pembelajaran selain dapat memberi rangsangan bagi siswa untuk belajar, media pembelajaran juga memiliki peranan sangat krusial dalam menunjang kualitas proses belajar-mengajar. Hal ini sesuai dengan yang dijelaskan oleh Yusufhadi Miarso (2004: 458) bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan, dan terkendali.Berdasarkan dari hal tersebut, kedudukan media pembelajaran sangat penting dalam proses belajar sebagai alat untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
C. Pengertian Sumber Belajar
Menurut Asosiasi Teknologi Komunikasi Pendidikan (AECT), sumber belajar merupakan segala bentuk sumber, baik berupa data, orang maupun benda, yang dapat digunakan untuk memberikan fasilitas atau kemudahan belajar (Zaitun Y A Kherid: 2009). Contoh sumber belajar, yaitu guru dan seperangkat bahan-bahan pembelajaran mulai dari buku pembelajaran, info pembelajaran, dan lain sebagainya.Sumber lain mengatakan, bahwa sumber belajar merupakan segala sesuatu yang mengandung informasi dan dapat digunakan pendidik untuk mencapai tujuan belajarnya.
Sumber belajar sering dikaitkan dengan media pembelajaran. Namun kedua istilah ini mempunyai makna yang berbeda. Sumber belajar merupakan acuan yang dirancang yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, sedangkan media belajar merupakan seperangkat alat bantu yang digunakan untuk memudahkan dalam mencapai tujuan pembelajaran.
D. Kegunaan Sumber Belajar
Sumber belajar yang tersedia beraneka ragam bentuk serta macamnya. Ada sumber belajar yang secara sengaja dirancang khusus (by design) dan ada sumber belajar yang dimanfaatkan (by utilization). Tetapi, dalam pelaksanaannya masih banyak sumber-sumber belajar yang masih belum dimanfaatkan secara optimal. Hal tersebut dapat menyebabkan proses pembelajaran berjalan kurang efektif. Dalam hal ini, peran pendidik sangat penting dalam memanfaatkan sumber-sumber belajar yang tersedia untuk membantu pembelajaran agar lebih mudah, lebih terarah, serta lebih menarik. Oleh sebab itu, agar sumber belajar dapat dimanfaatkan secara optimal dan dapat menghasilkan nilai tambah, berikut manfaat dari sumber belajar:1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
3. Menimbulkan kegairahan belajar, memungkinkan peserta didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
4. Memberikan rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman serta menimbulkan persepsi yang sama
Dari penjelasan tentang manfaat sumber belajar di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sumber belajar dapat memberikan pengalaman-pengalaman belajar yang lebih nyata, konkret dan memotivasi belajar para peserta didik. Oleh karena itu, sebagai pendidik sebaiknya dapat mengelola sumber belajar dengan sebaik-baiknya agar dapat memberikan hasil belajar yang optimal dari peserta didik.
Daftar Pustaka:
Ahmadi, Rulam. Pengantar Pendidikan: Asas & Filsafat Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruz Media, 2020.
Ahmadi, Rulam. Pengantar Pendidikan: Asas & Filsafat Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruz Media, 2020.
Ani Cahyadi. Pengembangan Media dan Sumber Belajar (Teori dan Prosedur). Serang Baru: Laksita indonesia, 2019.
Azhar Arsyad. Media Pembelajaran. PT Raja Grafindo Persada, 2004.
Rahadi, A. Media Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, 2003.
Azhar Arsyad. Media Pembelajaran. PT Raja Grafindo Persada, 2004.
Rahadi, A. Media Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, 2003.
Zaitun Y A Kherid. Sumber Belajar dari Berbagai Macam Sumber. 2009.
0 Komentar